MARS PHMI

Kartu Tanda daftar PSE (Penyelenggara Sistem Elektronik) PHMI

Tindak Kasus Korupsi, KPK Kerap Kali Lakukan OTT, Apa itu OTT dan Apa Tujuannya ?

PHMI | OTT  – Berbagai upaya dilakukan untuk membebaskan bangsa ini dari korupsi, termasuk dengan didirikannya Komisi Pemberantasan Korupsi pada tahun 2002 untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap upaya pemberantasan tindak pidana korupsi.

Operasi Tangkap Tangan merupakan satu kegiatan KPK di bidang penindakan yang familiar di kalangan masyarakat. OTT seringkali dijadikan indikator kinerja KPK, meski capaian pemberantasan korupsi tidak sebatas penindakan saja.

Dasar hukum operasi tangkap tangan ini diatur dalam Undang-Undang Pasal 12 UU No.30 Tahun 2002, tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang memberikan wewenang kepada KPK, untuk melakukan operasi tangkap tangan sebagai upaya pencegahan dan penindakan korupsi.

Operasi tangkap tangan adalah suatu tindakan penegakan hukum yang dilakukan oleh aparat keamanan, atau agen penegak hukum dengan cara menangkap pelaku kejahatan langsung saat sedang melakukan tindakan ilegal. Pendekatan ini bertujuan untuk mengumpulkan bukti langsung dan menangkap pelaku kejahatan pada saat kejadian, sehingga meminimalkan risiko pelarian dan memastikan bahwa bukti yang diperoleh dapat digunakan dalam proses hukum.

Baca juga :  Apakah itu Amnesti dan Abolisi? Hak Presiden yang diberikan Prabowo Terhadap Tom Lembong dan Hasto

Operasi Tangkap Tangan (OTT) adalah tindakan penyelidikan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bertujuan untuk menangkap seseorang yang diduga melakukan tindak korupsi secara langsung. Terkait dengan operasi tangkap tangan, Pasal 12 UU No.30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Korupsi memberikan wewenang kepada KPK untuk melakukan penyadapan dan merekam segala bentuk pembicaraan media elektronik, dalam upaya penyidikan untuk pemberantasan korupsi.

Operasi tangkap tangan, sebagai salah satu metode penegakan hukum proaktif, memiliki beragam tujuan yang dirancang untuk mencapai hasil yang presisi dan efektif. Dengan menyelidiki dan menindak pelaku kejahatan langsung saat mereka beraksi, operasi ini memiliki dampak besar dalam mengungkap dan menindaklanjuti tindak kriminal. Berikut adalah tujuan-tujuan khusus dari operasi tangkap tangan:

  1. Mendapatkan Bukti yang Tak Terbantahkan

Operasi tangkap tangan difokuskan pada pengumpulan bukti yang kuat dan tak terbantahkan. Dengan menangkap pelaku saat beraksi, bukti yang diperoleh menjadi lebih langsung, memastikan integritas dan keandalan informasi yang akan digunakan dalam proses hukum.

  1. Mencegah Pelarian dan Perusakan Bukti
Baca juga :  Bolehkah Rumah Nunggak Dipasang Stiker Oleh BANK ?

Tujuan penting dari operasi ini adalah mencegah pelarian pelaku kejahatan dan mengurangi risiko perusakan atau manipulasi bukti. Dengan menangkap mereka di tempat kejadian, aparat penegak hukum dapat mengamankan pelaku serta barang bukti dengan lebih efisien.

  1. Menyampaikan Pesan Deterrent yang Kuat

Keberhasilan operasi tangkap tangan dapat menciptakan efek jera yang kuat. Pelaku kejahatan dan kelompok kriminal menjadi sadar bahwa tindakan mereka dapat berakhir dengan penangkapan langsung, menyebabkan penurunan potensial dalam tingkat kejahatan.

  1. Memastikan Keadilan dalam Proses Hukum

Operasi tangkap tangan bertujuan untuk memastikan bahwa proses hukum berlangsung dengan keadilan. Dengan memiliki bukti langsung, kasus hukum menjadi lebih substansial dan dapat memfasilitasi jalannya persidangan tanpa hambatan yang tidak perlu.

  1. Perlindungan dan Penyelamatan Korban

Operasi ini dapat dimotivasi oleh keinginan untuk melindungi atau menyelamatkan korban yang mungkin menjadi target pelaku kejahatan. Dengan tindakan langsung, aparat penegak hukum dapat merespons cepat untuk menghentikan potensi bahaya terhadap korban.

  1. Membangun Kepercayaan Masyarakat
Baca juga :  Istri Gugat Cerai Tapi Suami Menolak, Dapatkah Diproses ?

Keberhasilan operasi tangkap tangan juga memberikan kontribusi dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap sistem penegakan hukum. Ketika masyarakat melihat respons yang cepat dan tindakan tegas terhadap kejahatan, hal ini dapat meningkatkan kepercayaan mereka terhadap keadilan.

  1. Menekan Kejahatan dan Organisasi Kriminal

Operasi tangkap tangan dapat diarahkan, untuk menekan kejahatan secara umum dan meredakan aktivitas kelompok kriminal tertentu. Dengan menangkap pemimpin atau anggota kunci, aparat penegak hukum dapat meredam potensi ancaman dari kelompok kriminal tersebut. (phmi)

Bantu PHMI mewujudkan bantuan dan gerakan hukum bagi masyarakat miskin, termarjinalkan, korban ketidakadilan yang sulit mengakses pendampingan hukum.
Keterbukaan Informasi Adalah Hak Konstitusional Masyarakat

Tabloid PHMI Edisi Oktober 2025

error: Content is protected !!